Mengapa kalut
Dalam menilai dan berprasangka
Mengapa kalut
Hingga kulit ditubuh dilapah lapah
Sibuk menunding nadi si pendosa
Sampai tak sedar jantung sendiri berdusta
Baguslah
Menilai hanya dengan sebelah telinga
Dan akal manusia yang luar biasa
Baguslah kalau selamanya kau setia
Baguslah
Jangan sampai kau yang lebih teruk dari si pendosa
Si Pendosa,
Nadiah Ayub.
No comments:
Post a Comment