Hati nurani seorang wanita tak berubah oleh waktu dan musim bahkan jika mati abadi,
hati itu takkan hilang murca. Hati seorang wanita laksana sebuah padang yang berubah jadi medan pertempuran;
sesudah pohon-pohon ditumbangkan dan rerumputan terbakar dan batu-batu karang memerah oleh darah dan bumi ditanami dengan tulang-tulang dan tengkorak-tengkorak,
ia akan tenang dan diam seolah tak ada sesuatu pun terjadi karena musim semi dan musim gugur datang pada waktunya dan memulai pekerjaannya...
No comments:
Post a Comment